Jumlah Malaikat secara rinci hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu. Akan tetapi hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ali R.A.
Dari Ali R.A. ia berkata,"Aku mendengar Rasulullah saw bersabda “Barangsiapa mengunjungi saudaranya sesama muslim maka seakan ia berjalan di bawah pepohonan surga hingga ia duduk, jika telah duduk maka rahmat akan melingkupinya. Jika mengunjunginya di waktu pagi, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan jika ia mengunjunginya di waktu sore, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bersalawat kepadanya hingga pagi hari.” (HR. Ibnu Majah)
Dari hadis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah Malaikat sangatlah banyak, yaitu lebih dari 70.000 Malaikat. Karena dalam hadis tersebut Malaikat sebanyak 70.000 hanya bertugas/ bersholawat untuk orang-orang yang silaturahim. Belum Malaikat yang bertugas membagi rezeki, yang mengawasi gerak-gerik kita, yang menjaga 'Arsy, dan lain-lain.
Sumber yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui perihal penciptaan Malaikat adalah dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah saw.
Dalil penciptaan Malaikat yang dapat ditemukan diantaranya sebagai berikut:
Hukum beriman kepada Malaikat
Dasar hukum / dalil :
Dari Ali R.A. ia berkata,"Aku mendengar Rasulullah saw bersabda “Barangsiapa mengunjungi saudaranya sesama muslim maka seakan ia berjalan di bawah pepohonan surga hingga ia duduk, jika telah duduk maka rahmat akan melingkupinya. Jika mengunjunginya di waktu pagi, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan jika ia mengunjunginya di waktu sore, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bersalawat kepadanya hingga pagi hari.” (HR. Ibnu Majah)
Dari hadis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah Malaikat sangatlah banyak, yaitu lebih dari 70.000 Malaikat. Karena dalam hadis tersebut Malaikat sebanyak 70.000 hanya bertugas/ bersholawat untuk orang-orang yang silaturahim. Belum Malaikat yang bertugas membagi rezeki, yang mengawasi gerak-gerik kita, yang menjaga 'Arsy, dan lain-lain.
Sumber yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui perihal penciptaan Malaikat adalah dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah saw.
Dalil penciptaan Malaikat yang dapat ditemukan diantaranya sebagai berikut:
1. Q.S. Fatir ayat 1
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ جَاعِلِ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُوْلِيٓ أَجۡنِحَةٖ مَّثۡنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَۚ يَزِيدُ فِي ٱلۡخَلۡقِ مَا يَشَآءُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ١
1. Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu
2. Hadis Rasulullah saw. Yang diriwayatkan oleh Muslim.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم خُلِقَتِ المَلٰئِكَةُ مِنْ نُوْرِ وَخُلِقَالْجَانُّ مِنْ مَارِجِ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ اٰدَمَ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
Artinya: “Dari Aisyah berkata: Rasulullah saw bersabda,”Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari Sesutu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian.”
Dari dalil-dalil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Malaikat adalah makhluk Allah swt yang diciptakan dari Nur (cahaya) dan memiliki sayap.
Dari dalil-dalil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Malaikat adalah makhluk Allah swt yang diciptakan dari Nur (cahaya) dan memiliki sayap.
Hukum beriman kepada Malaikat
Hukum beriman kepada Malaikat adalah Fardhu ‘Ain, yaitu setiap umat islam wajib untuk beriman adanya malaikat-malaikat yang selalu patuh dan taat kepada Allah swt.
Dasar hukum / dalil :
1. Q. S. Al-Baqarah, ayat 285
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ أَحَدٖ مِّن رُّسُلِهِۦۚ وَقَالُواْ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَاۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيۡكَ ٱلۡمَصِيرُ
285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali"
2. Q. S. An-Nisa, ayat 136
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا
136. Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya
3. Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَوْمً بَارِزًا لِلنَّاسِ إِذْ اَتَاهُ رَجُلٌ يَمْشِيْ فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ مَالْاِيْمَانُ ؟ قَالَ : الْاِيْمَانُ أَنْ تُؤْمِنُ بِاللهِ وَمَلٰئِكَتهِ وَرُسُلِهِ وَلِقَائِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ الْاٰخِرِ
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Bahwa pada suatu hari Rasulllah saw muncul di tengah banyak orang, lalu beliau didatangi oleh seorang laki-laki. Orang itu bertanya, “Wahai Rasulullah saw, apakah iman itu?” Beliau menjawab, “Iman adalah kamu harus percaya kepada Allah swt, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, pertemuan denganNya, rasul-rasulNya, dan hari kebangkitan di akhirat nanti.”
0 comments:
Post a Comment